Citi Peka berikan pendidikan keuangan kepada lebih dari 4.500 perempuan di 6 provinsi di Indonesia
Jakarta, 23 November 2016 – Berdasarkan data yang dimiliki oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2013, mengungkapkan tingkat literasi keuangan perempuan lebih rendah yaitu sebanyak 19% dibandingkan dengan laki-laki yang memiliki porsi 25%. Padahal 51% pengelolaan keuangan keluarga Indonesia mayoritas dikelola oleh perempuan. Karenanya, Citi Indonesia melalui payung program sosialnya Citi Peka (Peduli dan Berkarya), bersama dengan mitra pelaksana Asosiasi Pusat Pengembangan Sumberdaya Wanita (PPSW) menginisiasi program pendidikan keuangan bagi perempuan di Indonesia. Dalam program ini perempuan marjinal yang hidup di wilayah pedesaan dan perkotaan didorong untuk menjadi lebih mandiri secara finansial, terutama dalam mempersiapkan masa tuanya nanti.
Anggar B. Nuraini, Deputi Komisioner Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia mengatakan,“Pemahaman keuangan merupakan faktor penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Perempuan, sebagai pemegang kendali keuangan keluarga memerlukan pembekalan untuk meningkatkan pengetahuan pengelolaan keuangan, agar dapat cerdas dan mandiri secara finansial. Citi sebagai salah satu institusi keuangan di Indonesia membuktikan kepedulian dan komitmennya terhadap kesejahteraan masyarakat melalui literasi keuangan. Hal ini sejalan dengan Strategi Nasional Keuangan Inklusif yang dicanangkan oleh pemerintah, dan Strategi Nasional Literasi Keuangan - SIKAPI, dari OJK untuk meningkatkan pengetahuan, keyakinan dan keterampilan masyarakat dalam mengelola keuangan yang lebih baik.”
Batara Sianturi, Chief Executive Officer Citi Indonesia menyatakan, “Kami memiliki komitmen untuk menjadi mitra keuangan bagi masyarakat, termasuk dalam program sosial kemasyarakatan yang kami miliki Citi Peka (Peduli dan Berkarya). Inisiatif yang dilakukan selama 18 tahun ini telah memberikan dukungan lintas generasi, lintas industri dan lintas profesi, terutama dalam edukasi, literasi dan inklusi keuangan.”
Elvera N. Makki, Country Head Corporate Affairs, Citi Indonesia menekankan pentingnya dukungan berkelanjutan bagi perempuan marjinal di Indonesia, “Data menunjukkan bahwa jumlah perempuan di
Indonesia mendekati 50% dari total jumlah penduduk di Indonesia, namun cenderung lebih sedikit mendapatkan akses ke institusi keuangan dalam hal menabung, terutama di kelas ekonomi menengah ke bawah. Padahal apabila perempuan dikuatkan kemampuan ekonomi nya, maka banyak manfaat yang dapat diraih baik untuk dirinya, keluarganya, dan pertumbuhan ekonomi nasional.”
Selama periode 2010 – 2016, Citi Peka dan Asosiasi PPSW telah memberikan pendidikan keuangan kepada lebih dari 4.500 perempuan marjinal yang tersebar di 6 provinsi di Indonesia, yaitu, Aceh, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Kalimantan Barat dan Riau. Program ini juga didukung oleh karyawan Citi yang tergabung dalam Citi Volunteers, dimana mereka juga terlibat secara langsung dengan cara meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam hal membagikan ilmu, pengalaman, serta keahlian yang dimiliki dalam pengelolaan keuangan.
“Perempuan marjinal di Indonesia memiliki potensi untuk berkontribusi dalam pembangunan perekonomian. Melalui program pendidikan keuangan bagi perempuan yang didukung oleh Citi Peka, para penerima manfaat dapat menjadi contoh bagi perempuan lainnya untuk menggali potensi dan mempertajam kemampuan pengelolaan keuangan. Selain itu, melalui program ini mereka berkesempatan untuk memperluas pengetahuan dan memperoleh pembekalan serta bimbingan guna kemandirian finansial mereka,” ungkap Museptryena SE, Ketua Badan Pengurus Asosiasi PPSW.
“Kami harap melalui program pendidikan keuangan ini dapat bermanfaat bagi kaum perempuan Indonesia, dan memberikan inspirasi bagi lebih banyak perempuan untuk lebih percaya diri dan memiliki kekuatan ekonomi yang lebih baik, tentunya berawal dari pendidikan dasar finansial yang kuat terlebih dahulu. Lebih luas, kami harapkan gerakan Citi Peka dapat menjadi motor penggerak terciptanya masyarakat melek finansial serta mampu memberikan dampak yang berarti bagi kehidupan dan perekonomian Indonesia.” tutup Elvera.
Dalam kesempatan ini, Citi Indonesia dan Asosiasi PPSW juga mengadakan forum diskusi mengenai proyeksi tantangan dan solusi bagi perempuan dalam mempersiapkan masa tua yang sejahtera, dengan tema “Mewujudkan Perempuan Indonesia yang Mandiri dan Sejahtera secara Finansial”. Forum ini menghadirkan empat narasumber, yaitu: dr. Endang Diarty Kepala Departemen Manajemen Promotif dan Preventif (MPKP) Kantor Pusat Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Eko Ariantoro Direktur Pengembangan Inklusi Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dr. Ir. Herien Puspitawati M.Sc., M.Sc Dosen dan Peneliti Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor (IPB), dan Dr. Ir. Ardhi Santika MS, SH Ketua Dewan Pengawas Yayasan
Svastivarna.
Untuk informasi lebih lanjut,
silahkan menghubungi: Diky Risbianto
Corporate Affairs Citi Indonesia:
corporateaffairs.indonesia@citi.com
Tentang Citi Indonesia
Citi Indonesia adalah cabang yang dimiliki secara penuh oleh Citigroup, Inc – New York, Amerika Serikat. Di Indonesia, Citi telah berdiri sejak tahun 1968 dan merupakan salah satu bank berjaringan internasional terbesar di negara ini. Citi mengoperasikan 11 cabang di enam kota besar – Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Medan, dan Denpasar. Di Indonesia, Citi memiliki salah satu jaringan transaksi konsumen terbesar, dengan 33.000 titik pembayaran dan salah satu jaringan distribusi korporasi terbesar dengan 4.800 lokasi di 34 provinsi.
Citi Peka (Peduli dan BerKarya) merupakan payung untuk seluruh kegiatan sosial kemasyarakatan Citi Indonesia yang didanai oleh Citi Foundation. Berdiri sejak tahun 1998, Citi Peka berfokus pada program pemberdayaan dan penghargaan terhadap pengusaha dan lembaga keuangan mikro; peningkatan kemampuan kewirausahaan muda; serta pembangunan kapasitas keuangan bagi anak usia sekolah, petani dan wanita di berbagai wilayah di Indonesia. Selama lebih dari 18 tahun, Citi Peka telah bermitra dengan lebih dari 56 organisasi untuk melaksanakan 34 program dengan kucuran dana lebih dari USD 10 juta yang menjangkau lebih dari 800.000 individu. Dengan prinsip “Lebih dari Filantropi”, Citi Peka melibatkan sekitar 90% karyawan Citi sebagai relawan dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan.
Tahun 2016 ini Citi Indonesia mendapatkan berbagai penghargaan, antara lain dari Triple-A Asset Awards dan dari Global Finance sebagai The Best Digital Bank, dari Finance Asia dan dari Alpha Southeast Asia sebagai Best Foreign Bank in Indonesia, dari majalah SWA sebagai Best Companies in Creating Leaders from Within, dari majalah Warta Ekonomi sebagai Best Digital Innovation Awards for Banking in the Category of Top 1 Foregin Bank, dari Global Finance sebagai Best Digital Corporate/Institutional Bank, dari Euromoney di tingkat Asia sebagai Best Bank for Transaction Services in Asia, serta dari majalah Mix dalam Best Corporate Social Initiative 2016 sebagai Best Employee Volunteering. Sepanjang tahun 2015 Citi Indonesia telah menerima beragam penghargaan termasuk Best Bank dari Triple-A Asset Awards, Best Tax Payment Bank in Indonesia dari KPPN VII Kantor Pajak Indonesia, Best Service Provider - Transaction Bank dari The Asset Magazine, Service Quality Awards 2015 dari Service Excellence Magazine bekerjasama dengan Carre – Center for Customer Satisfaction & Loyalty (Carre CCSL),
Best Foreign Bank in Indonesia dari Global Banking & Finance Review, Best Consumer Digital Bank 2015 (Indonesia) dari Global Finance Magazine.
Informasi lebih lengkap dapat diperoleh di: Website: www.citigroup.com | Twitter: @citi | Youtube: www.youtube.com/citi | Blog: http://blog.citigroup.com | Facebook: www.facebook.com/citiindonesia | LinkedIn: www.linkedin.com/company/citi
Untuk mendapatkan pengalaman perbankan digital, silahkan kunjungi www.citibank.co.id.
Citi Indonesia memiliki komitmen untuk menjadi mitra keuangan bagi masyarakat, melalui program sosial kemasyarakatan yang dimiliki yaitu, Citi Peka (Peduli dan Berkarya). Elvera N. Makki Country Head Corporate Affairs Citi Indonesia dalam sambutannya pada forum diskusi menekankan pentingnya dukungan berkelanjutan bagi perempuan marjinal di Indonesia. Data menunjukkan bahwa jumlah perempuan di Indonesia mendekati 50% dari total jumlah penduduk di Indonesia, namun cenderung lebih sedikit mendapatkan akses ke institusi keuangan dalam hal menabung, terutama di kelas ekonomi menengah ke bawah. Padahal apabila perempuan dikuatkan kemampuan ekonomi nya, maka banyak manfaat yang dapat diraih baik untuk dirinya, keluarganya, dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Citi Indonesia melalui payung program sosialnya Citi Peka (Peduli dan Berkarya), bersama dengan mitra pelaksana Asosiasi Pusat Pengembangan Sumberdaya Wanita (PPSW) menginisiasi program pendidikan keuangan bagi perempuan marjinal di Indonesia, untuk menjadi lebih mandiri secara finansial, terutama dalam mempersiapkan masa tuanya nanti. Hal ini sejalan dengan Strategi Nasional Keuangan Inklusif yang dicanangkan oleh pemerintah, dan Startegi Nasional Literasi Keuangan, SIKAPI, dari OJK. Tampak pada gambar (ki-ka) Museptriyena, SE Ketua Badan Pengawas Asosiasi PPSW, Elvera N. Makki Country Head Corporate Affairs Citi Indonesia beserta Anggar B. Nuraini Deputi Komisioner Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan, dan Eko Ariantoro Direktur Pengembangan Inklusi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan, di sela-sela acara forum diskusi bertema “Mewujudkan Perempuan Indonesia yang Mandiri dan Sejahtera secara Finansial”.
Perempuan marjinal di Indonesia memiliki potensi untuk berkontribusi dalam pembangunan perekonomian. Melalui program pendidikan keuangan bagi perempuan yang di inisiasi oleh Citi Peka dan Asosiasi Pusat Pengembangan Sumberdaya Wanita (PPSW), para penerima manfaat dapat menjadi contoh bagi perempuan lainnya untuk menggali potensi dan mempertajam kemampuan pengelolaan keuangan. Dalam forum diskusi yang diselenggarakan hari ini, Citi Indonesia dan Asosiasi PPSW membahas mengenai proyeksi tantangan dan solusi bagi perempuan dalam mempersiapkan masa tua yang sejahtera. Tampak pada gambar (ki-ka) Dr. Ir Adhi Santika MS, SH Ketua Dewan Pengawas,
Yayasan Svastivarna, Dr. Endang Diarty Kepala Departemen Manajemen Promotif dan Preventif (MPKP) Kantor Pusat Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Eko Ariantoro Direktur Pengembangan Iklusi Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dr. Ir Herien Puspitawati M.Sc., M.Sc Dosen dan Peneliti Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen - Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor, dipandu oleh Dra. Vita Priantina Dewi, MSH Dosen dan Peneliti Universitas Indonesia sebagai moderator.